MANAJEMEN LAYANAN PERPUSTAKAAN
RESUME
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Manajemen
Perpustakaan dan Pusat Sumber Belajar
yang diampu oleh Miswan, SIP,
M. Ag.
DisusunOleh:
Min KhatulMaula (123311026)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN
WALISONGO SEMARANG
2015
MANAJEMEN
LAYANAN PERPUSTAKAAN
A. Hakikat, Sistem, dan Jenis Layanan Perpustakaan
Bagian layanan perpustakaan
merupakan bagian perpustakaan yang langsung berhubungan dengan pemakai dan
merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan perpustakaan. Sebagai ujung tombak
jasa perpustakaan, bagian layanan berhubungan langsung dengan pemakai. Baik
buruknya citra perpustakaan juga ditentukan oleh bagian ini. Apabila layanan
yang diberikan berjalan dengan baik, maka citra perpustakaan juga akan terlihat
baik. Sebaliknya, jika pelayanan yang diberikan berjalan dengan kurang baik,
maka citra perpustakaan juga akan kurang baik pula.
1.
Hakikat dan
Asas Layanan
Pada awalnya yang dimaksud
dengan layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang
dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta
informasi yang dibutuhkannya. Orientasi seperti ini saat ini telah ditinggalkan
oleh perpustakaan. Saat ini perpustakaan secara aktif dan proaktif selalu menawarkan
segala bentuk koleksi yang dimiliki kepada masyarakat yang dilayaninya.
Perpustakaan juga berusaha mengantisipasi kemungkinan bentuk informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai samapi pada penyiapan perangkat yang diperlukan untuk
memudahkan penemuan kembali informasi yang dimiliki.
Hakikat layanan
perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang
hal-hal berikut:
a.
Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai
perpustakaan, baik dimanfaatkan di dalam ataupun di luar perpustakaan
b.
Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang
tersedia di perpustakaan yang merujuk pada kebenaran sebuah informasi.
Kegiatan layanan perpustakaan
juga harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan
pemakai perpustakaan
b.
Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan,
merata, dan memandang pemakai perpustakaan sebagai satu kesatuan yang
menyeluruh dan tidak dipandang secara individual
c.
Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang
jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan
d.
Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan factor
kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang
baik.
Agar fungsi layanan
perpustakaan dapat tercapai secara maksimal, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
a.
Adanya iklim kondusif untuk menciptakan minat baca dan
kebiasaan membaca
b.
Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera pemakai perpustakaan
c.
Perpustakaan diselenggarakan dengan teratur dan
diorganisir secara baik
d.
Pemakai mengetahui cara-cara pemanfaatan perpustakaan
dengan baik
e.
Adanya pustakawan atau tenaga perpustakaan yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan bidang kepustakawanan yang memadai.
2.
Sistem Layanan
Perpustakaan
Secara umum sistem layanan
perpustakaan dibagi menjadi 2, yaitu sistem layanan tertutup dan sistem layanan
terbuka. Kedua sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk:
a.
Mengamankan koleksi perpustakaan serta menghindari atau
menekan terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan.
b.
Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan dan berapa
yang sedang dipinjamnya.
c.
Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang
dipinjam (keluar sementara dari koleksi perpustakaan).
Pemilihan sistem layanan
terbuka atau sistemlayanan tertutup tergantung dari beberapa faktor, seperti:
a.
Pertimbangan tingkat keselamatan koleksi perpustakaan
b.
Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi
c.
Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pemakai, dan
jumlah koleksi.
d.
Luas gedung perpustakaan
e.
Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan.
Berikut ini penjelasan singkat dari masing-masing sistem layanan
perpustakaan:
a.
Layanan Sistem Tertutup
Sistem layanan tertutup adalah
sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan
mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan.
Kelebihan sistem layanan ini
adalah:
1)
jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapiannya
2)
kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan
pustaka dapat ditekan
3)
ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena lalu
lintas manusia/mobilitias petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah
4)
sistem ini sangat sesuai untuk koleksi yang sangat rentan
terhadap kerusakan.
Sedangkan kekurangannya adalah:
1)
dalam menemukan bahan pustaka pemakai hanya dapat
mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu
judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman
2)
judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan
buku
3)
pemakai tidak mungkin melakukan browsing di
jajaran rak
4)
jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan
relatif terbatas, maka petugas akan kesulitan untuk memenuhi permintaan
pemakai.
b.
Layanan Sistem Terbuka
Layanan sistem terbuka adalah
sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih,
menemukan, dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran
koleksi perpustakaan.
Kelebihan sistem ini adalah:
1)
pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka
yang dikehendaki dari jajaran koleksi
2)
pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung
jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan
3)
pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam
menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak diketemukan
4)
dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk
mengambilkan bahan pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung
jawab di bagian lain.
Sedangkan kekurangan nsistem ini adalah:
1)
ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan
(jajaran) menjadi kacau karena buku tidak dikembalikan lagi secara tepat oleh
pemakai
2)
kemungkinan hilangnya buku relative besar
3)
memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi
agar lalu lintas/mobilitas pemakai lebih leluasa
4)
membutuhkan keamanan
yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka
dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan
kehilangan atau perobekan bahan pustaka.
3.
Jenis Layanan
Perpustakaan
Beberapa jenis layanan
perpustakaan adalah sebagai berikut:
a.
Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi)
Layanan peminjaman bahan pustaka adalah layanan kepada pemakai perpustakaan
berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
b.
Layanan referensi
Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk
koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku
tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat.
c.
Layanan ruang baca
Layanan ruang baca adlah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa
tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.
Selain itu, beberapa
perpustakaan juga memberikan layanan dalam bentuk lain, seperti:
a.
Layanan Audio Visual (AV)
Layanan ini khusus melayani bahan AV. Layanan ini meliputi peminjaman dan
pemutaran film, video, slide, atau filmstrip.
b.
Layanan bercerita
Layanan sering ditemui di perpustakaan SD dan TK dan dilakukan secara
terjadwal.
c.
Layanan jasa dokumentasi
Layanan ini berupa penyediaan dokumen yang diperlukan oleh pengunkung,
seperti terbitan pemerintah, serta peraturan perundangan yang dikumpulkan oleh
perpustakaan.
d.
Layanan jasa informasi
Pengguna perpustakaan terkadang hanya membutuhkan informasi tertentu, dan
layanan ini dapat melalui tatap muka atau alat komunikasi lain seperti telepon.
e.
Layanan terjemahan
Layanan ini biasa terdapat di perguruan tinggi.
f.
Layanan jasa silang layan
Layanan ini disebut juga dengan
pinjam antar perpustakaan. Perpustakaan dapat membantu pengguna mencari koleksi
yang tidak dimilik oleh perpustakaan tersebut dengan cara menghubungi
perpustakaan lain.
g.
Layanan pembendelan dan perbaikan buku
Layanan ini bertugas untuk memperbaiki jilidan buku yang rusak.
B. Layanan
Sirkulasi
Layanan sirkulasi atau layanan peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka adalah satu kegiatan di perpustakaan yang melayani
pemindahan dan pengembalian buku.Layanan pengembalian dan peminjaman bahan
pustaka merupakan kegiatan yang dilakuakan oleh hampir semua
perpustakaan.Layanan inilah yang sebenarnya merupakan denyut dari semua
kegiatan perpustakaan, karena kegiatan layanan peminjaman dan pengembalian
bahan pustaka merupakan jasa layanan yang secara langsung bisa dirasaakana oleh
pemakai perpustakaan.Keberhasilan sebuah perpustakaan salah satunaya diukur
samapai seberapa jauh layanan sirkulasi tadi dapat memenuhi kebutuhan pemakai
perpustakaan.
Menurut Sulistiyo-Basuki, bagian layanan
sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung perpustakaan khususnya dalam hal
berikut ini.
1.
Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang
perpustakaan.
2.
Pendaftaran anggota perpustakaan.
3.
Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.
4.
Memberiakan sanksi bagi anggota yang terlambat
mengembalikan peminjaman.
5.
Memberikan peringatan bagi anggota yang belum
mengembalikan peminjaman.
6.
Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota.
7.
Membuat statistik sirkulasi.
8.
Penataan koleksi dijajaran/rak.
1.
Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
Dalam kegiatan pelayanan kepada pemakai maka
tata tertib pepustakaan harus terlebih dahulu disiapkan, sebelum layanan
tersebut dijalankan.Tujuannya untuk menjamin kepastian, dan menjamin hak dan
kewajiban setiap anggota perpustakaan. Isi tata tertib adalah sebagai berikut :
a.
Ketentuan tentang jam buka dan hari buka perpustakaan dan
peminjaman harus tegas.
b.
Melihat keadaan koleksi dan pemakai.
c.
Peraturan perbedaan antar koleksi tertentu.
d.
Persayratan menjadi anggota perpustakaan perlu dinyatakan
dengan jelas.
e.
Memberi sanksi-sanksi terhadap pelanggaran harus
dinyatakan dengan jelas.
f.
Ketentuan tata tertib untuk pemakai atau pengunjung
perpustakaan perlu dinyatakan dengan jelas.
2.
Sistem Peminjaman
Sistem peminjaman untuk tiap-tiap perpustakaan tidak sama tergantung dari
kondisi masing-masing perpustakaan. Sehingga perpustakaan selalu mengembangkan
sistem peminjaman yang paling sesuai dengen keperluan perpustakaannya.Metode
peminjaman seringkali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem
sirkulasi.Setiap sistem yang dipilih dapat diterapkan secara efektif
diperpustakaan. Keefektifan ini dapat dilihat dari kecepatan layanan sirkulasi.
3.
Macam sistem sirkulasi
a.
Sistem buku besar
Sistem buku besar adalah setiap peminjam
mendapat satu halaman atau lebih dalam buku besar, disertai nama indek peminjam
pada bagian akhir buku besar atau menganut register.
b.
Bentuk NCR (No Carbon Required)
Pada sistem ini, peminjam perlu mengisi
formulir peminjaman, lengkap dengan nama, alamat, nama pengarang, judul, nomor
klasifikasi, dan nomor induk pada formulir peminjaman.
c.
Sistem Book Issue Card (BIC)
Ada dua Variasi sistem BIC, masing-masing
menggunakan kartu berukuran 7,5 x 12,5 cm. Pada sistem pertama, pada bagian
atas kartu tertulis kata “pengarang” dan “judul”. Pada bagian sebelah bawah
“pengarang” dan “judul” di tulis kolom “tanggal” dan “peminjaman”. Bila buku
dipinjam maka kartu di cabut, kemudian pada kolom “tanggal” ditulis tanggal
harus kembali sedangkan pada kolom “peminjaman” ditulis nama peminjam. Label
tanggal diberikan stempel tanggal pengembalian. Kartu BIC kemudian dijajar
menurut pengarang.Bila buku kembali, kartu dimasukkan ke kantong buku.Metode tidak
membatasi berapa banyak buku yang boleh dipinjam oleh seorang anggota.Versi
kedua menggunakan kartu anggota.Di bagian atas tercetak keterangan “nama” dan
“jenis koleksi”. Kolom itu akan diisi oleh petugas dengan nama dan kelas murid
peminjam. Di bagian bawah tertera kolom “tanggal” dan “buku” yang diisi pada
waktu peminjaman.Yang diisikan ialah tanggal harus kembali dan judul buku yang
dipinjam. Tujuan variasi kedu ialah mengetahui buku apa saja yang dipinjam
seorang siswa.
d.
Sistem Browne
Sistem ini mula-mula digunakan di Inggris.
Setiap anggota perpustakaan memperoleh
tiket pembaca, jumlahnya sesuai dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh
anggota perpustakaan. Jumlah buku yang boleh dipinjam seorang anggota
perpustakaan bervariasi, tergantung pada kebijakan masing-masing
perpustakaan.Tiket anggota berisi nomor anggota nama, serta alamat diketik pada
masing-masing tiket. Tiket pembaca berbentuk kantong.
Untuk mendampingi tiket buku diperlukan kartu
buku,berisi nomer panggil, nomor induk, pengarang, judul, edisi,dan tahun
terbit. Kartu buku ini dimasukkan kedalam kantong buku, diletakkan pada bagian
akhir buku di sebelah dalam sudut kiri bawah.
Label tanggal atau slip tanggal diletakkan di
bagian akhir buku, lazimnya berhadap-hadapan dengan kantong buku. Dapat pula
peletakkan slip tanggal dilakukan pada fly leaf yaitu bagian buku yang berhadapan dengan kulit
belakang. Pada slip tanggal dituliskan nomor induk serta nomor panggil.
Langkah peminjaman dalam sistem bowne :
1)
peminjam menyerahkan buku yang akan dipinjam keloket
sirkulasi sambil menyerahkan tiket anggota sesuai dengan jumlah buku yang akan
dipinjam.
2)
petugas mencabut kartu buku dari kantong buku.
3)
kartu buku dimasukkan ke tiket pembaca.
4)
petugas memberi setempel buku kembali pada slip tanggal.
5)
kantong buku kemudian disusun menurut tangggal harus
kembali
6)
apabila pada tanggal kembali yang sama terdapat berbagai
kantong buku maka kantong buku disususn menurut nomer panggil
7)
proses peminjaman selesai buku boleh dipinjam oleh
pengguna
Langkah pengembalian dalam sistem browne :
1)
anggota mengembalikan buku yang dipinjam nya
2)
petugas melihat tanggal buku kembali
3)
kartu buku dicari berdasarkan tanggal pada slip tanggal
serta rincian identifikasi buku yang lain
4)
sedangkan kartu buku dimasukkan lagi kekantong
5)
tiket buku kemudian dikembalikan pada anggota
Kebaikan sistem brawn :
1)
sederhana
2)
ekonomis
3)
dapat mengetahui likasi buku yang dippinjam setiap saat
4)
memudahkan penandonan, bila diajarkan secara bena
5)
jumlah buku yang dipinjamkan pada setriap anggot dapat
dikontrol
6)
tidak ada penundaan ketika buku dikembalikan ke sirkulasi
kemudian kerak
7)
kartu anggota ditangan pembaca ini membuktikan bahwa buku
sudah dikembalikan.
Kerugian sistem brown :
1)
makan waktu karena penjajaran secaa manual
2)
sangat mungkin terjadi kesalahan waktu penjajaran dan
pengembalian
3)
perlu tenaga untuk menangani meja sirkulasi ditambah
dengan laci kartu
4)
ada kemungkinan kekeliruan laci kartu
5)
peminjaman makan waktu yang lama oleh karena itu mungkin
saja terjadi antrian yang panjang
e.
Sistem Newark
Dalam sistem ini anggota perpustakaan
memperolah kartu bukti peminjaman. Kartu peminjaman berisi nama, alamat, no
pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu anggota, tanda tangan anggota serta
kolom tanggal pinjam, dan tanggal kembali. Kartu bukti pemuinjaman tersebut disimpandibagian
pemiinjaman. Sistem mewark menggunakan kartu buku,kantong buku, serta selip
tanggal kembali. Kartu buku berisi keterangan mengenai buku, termasuk nomor pnggil,
pengarang, judul, no induk beserta kolom untuk tanggal harus kembali, dan nama
peminjam atau tanda tangan peminjam, kadsang kadang disertai no registrasi.
Kantong buku merupakan kantong yang dilekatkan
dibagian akhir buku, pada fly leaf. Dikantong
buku lazimnya diketikkan nama pengarang,
judul, serta nomor induk.Selip tanggal dilekatkan dibagian dalam buku
pada bagiaan akhir buku, khususnya pada bagian yang berhadapan akhir buku.
Bagian ini dikenal dengan namafly leaf. slip tanggal berisi nomor
panggil, no induk, dan kolom tanggal peminjaman. Kadang-kadang pada slip
tanggal terdapat peraturan mengenai denda bagi buku yang terlambat
dikembalikan.
Perlengkapan peminjaman dalam sistem Newark
1)
kartu bukti peminjaman
2)
kartu buku
3)
kantong buku
4)
slip tanggal kembali
5)
stempel kembali dengan ukuran 0,5 cm x 1,5 cm
6)
seetempel perpanjangan (ukuran sama dengan setempel
kembali)
7)
setempel tanggal yang bisa diubah setiap kali
8)
hantalan tinta
Proses administrasi peminjaman pada sistem Newark
1)
pengguna perpustakaanmembawa buku yang akan dipinjamnya
beserta kartu anggota ke meja sirkulasi
2)
petugas menulis nomor anggota pada kartu buku dan slip
tanggal kembali
3)
petugas sirrkulasi mengcap tanggal pengembalian pada
kartu bukti peminjaman, slip tanggal, dan kartu buku
4)
anggota diminta memberi paraf atau tanda tangan dikartu
bukti peminjaman
5)
buku diserahkan ke peminjam, dan kartubukti pinjam
disimpan bagian sirkulasi
6)
kartu buku kemudian dijajarkan menurut tanggal harus
kembali
7)
bila terdapat kartu buku dengan tanggal harus kembali
yang sama maka kartu buku disusun menurut nomor klasifikasi.
Proses administrasi pengembalian pada sistem Newark
1)
pengguna mengembalikan buku di meja sirkulasi dan
menunjukkan kartu anggota
2)
petugas mencari kartu bukti peminjaman berdasarkan nama
peminjam
3)
petugas memeriksa tanggl harus kembali yang tertera di
slip tanggal.
4)
petugas mencabut kartu buku yang berada di sebuah jajaran
yang ada di meja sirkulasi
5)
pencabutan kartu buku berdasarkan tanggal harus kembali
yang tertera di kelompok tanggal yang sesuai
6)
tanggal harus kembali yang tertera dikartu bukti
peminjaman dan melakukan tanggal pengecapan pengembalian
7)
bila pengembalian buku terlambat , si peminjam diharuskan
membayar denda, kartu anggota kemudian dikembalikaan pada anggota
8)
petugas mencari kartu buku dalam jajaran berdasarkan
urutan tanggal pengembalian buku
9)
kartu buku dimasukkan kembali kedalam kantong buku
10) buku selanjutnya disatukan pada bagian buku
yang baru dikembalikan
11) buku ditata kembali dijajaran koleksi
Bilamana ada anggota yang ingin meminjam
sebuah buku namun buku tersebut tengah dipinjam anggota lain maka, anggota
dapat melakukan pemesanan tehadap buku tersebut.
Proses pemesanan buku:
1)
anggota memesan buku yang sedang dipinjam oleh pengguna
lain melalui bon pemesanaan bahan pustaka
2)
petugas mengecek pada jajaran kartu tentang buku yang
dipesan
3)
kartu buku diberi catatan dalam lembaraan kecil, bahwa
akan dipesan oleh pengguna yang lain
4)
jika buku sudah dipesan oleh pengguna lain, maka peminjam
tidak diperkenankan memperpanjang pinjamannya
5)
bila buku tersebut dikemnbalikan, petugas sirkulasi
kemudian mengabarkan anggota pemesan bahwa buku telah dikembalikan
6)
pemberitahuan dapat dilakukan melalui surat atau telpon
C. Layanan Referensi
1.
Pengertian Referensi
Kata referensi berasal dari dari bahasa
Inggris reference dan merupakan kata kerja to refer yang artinya
menujuk kepada. Buku reference adalah buku yang dapat memberikan
keterangan tentang topic perkataan, tempat, peristiwa, data statistik, pedoman,
alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal. Pelayanan referensi adalah
pelayanan dalam menggunakan buku-buku referenci.Di perpustakaan biasanya
buku-buku referensi dikumpulkan tersendiri dan disebut koleksi reference
di ruang referensi.
Buku referensi memilki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Buku referensi ditujukan untuk keperluan konsultasi.
b.
Buku referensi tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti
buku biasa.
c.
Buku referensi sering memilki entri yang
terpotong-potong.
d.
Di perpustakaan, buku referensi biasanya tidak
dipinjamkan karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk konsultasi.
e.
Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara
cepat dan menyeluruh.
2.
Bentuk Penyajian Informasi
Judul sampul buku referensi sering kali
menyesatkan sehingga sukar dijadikan patokan.Sebaliknya dengan halaman judul
buku referensi, halaman ini mampu memberikan keterangan vital mengenai buku
referensi. Lazimnya, buku referensi menyertakan indeks yang memuat daftar
istilah atau nama atau nama geografis disertai acuan halaman atau jilid yang
memuat informasi tersebut.
3.
Jenis-jenis Buku Referensi
a.
Kamus
Kamus berisi kata atau istiah yang digunakan
dalam suatu subjek, profesi, yang disusun menurut tata susunan tertentu,
biasanya menurut abjad yang disertai dengan makna, ejaan, ucapan, pemakaian,
dan sejenisnya.Kamus dapat dibagi menjadi jenis-jenis seperti berikut ini.
1)
Kamus Bahasa
a)
Bahasa nasional artinya bahasa sebuah negara. Kamus
bahasa nasional dapat dibagi lagi menjadi:
(1)
Etimologi artinya menunjukkan asal usul kata serta menelusuri
perkembangan makna kata dalam masa-masa itu.
(2)
Mutakhir artinya hanya memberikan makna yang berlaku
dewasa ini, misalnya kamus besar Indonesia.
b)
Dwibahasa artinya kamus yang memuat kata-kata dari satu
bahasa namun memberikan makna atau sinonimnya dalam bahasa lain.
c)
Banyak bahasa artinya sebuah kamus yang memuat kata dari
sebuah bahasa disertai padanannya dalam dua bahasa lain atau lebih.
2)
Kamus khusus
Merupakan kamus yang hanya mendaftar istilah
yang lazim digunakan dalam sebuah bidang pengetahuan.Kamus ini dapat dibagi
menjadi 3 kelompok berupa:
a)
Internasional dan umum seperti Webster Biographical
Dictionary (termasuk yang mati serta masih hidup ) dan The International
Who’s Who hanya memuat biografi tokoh yang masih hidup saja.
b)
Nasional
c)
Umum, dapat dibagi lagi menjadi :
(1) Mutakhir, hanya mencakup tokoh yang masih
hidup saja, Contoh : Who’s Who.
(2) Restrospektif, hanya memuat biogafi tokoh yang
sudah meninggal saja, seperti Dictionary of National Biography dan Who’s
Who.
(3) Spesialis mencakup tokoh yang bergabung dalam
profesi tertentu, bidang ilmu pengetahuan atau sastra tertentu dalam
masyarakat.
Contoh: Apa dan siapa tokoh-tokoh music Indonesia.
b.
Ensiklopedia
Ensiklopedia merupakan cara rujukan cepat yang
menyajikan informasi mengenai (a) setiap cabang ilmu pengetahuan atau (b) salah
satu cabang ilmu pengetahuan. Contoh ensiklopedia :
1)
Umum-satu jilid
Adinegoro.Ensiklopedia umum dalam bahasa Indonesia.
Djakarta: Bulan Bintang, 1954.
2)
Umum-lebih dari satu jilid
Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Van Hoeve, 1957 3 jilid
Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Ictisar, 1983
3)
Khusus
McCraw –Hill Encylopedia of science and Technology.5thed.
New York: McGraw-Hill, 1986. 15 jilid.
c.
Sumber Biografi
Sumber biografi merupakan sumber informasi yang
memberikan keterangan orang khususnya mengenai tanggal lahir dan kematian,
kualifikasi, pendidikan, jabatan yang dipegang, dan sumbangann pada bidangnya,
masyarakat, serta alamat. Saat ini di Indonesia telah terbit berbagai buku
referensi yang memuat nama tokoh-tokoh Indonesia. Contoh : Biografi Adam Malik
dan Biografi Soedono.
d.
Buku Tahunan
Buku tahunan merupakan terbitan tahunan berisi
informasi mutakhir dalam bentuk deskriptif dan atau data statistik yang
kadang-kadang terbatas pada sebuah subjek saja.Contoh : Kaleidoskop Indonesia
tahun 1998.
e.
Almanak
Almanak hamper sama dengan buku tahunan tetapi
memilki perbedaan tertentu. PengertianAlmanak mencakup dua :
1)
Terbitan tahunan berisi kalender atau penanggalan, kadang-kadang
disertai dengan data astronomi dan informasi lain,
2)
Buku tahunan berisi statistika dan informasi lain
kadang-kadang terbatas pada sebuah bidang saja.
Contoh : Whitaker’s Almanak, London: Whitaker,
1869-Tahunan.
World Almanac and Book of Facts. New Yrk: Newspaper
Enterprise Association, 1868-tahunan.
f.
Sumber Geografis
Sumber referensi merupakan sumber yang
dirancang khusus untuk informasi geografis. Termasuk dalam sumber geografis
ialah gazetir, buku perjalanan, atlas, peta, dan globe (bola dunia). Gazetir
merupakan kamus geografis mengenai tempat-tempat disusun menurut abjad.Contoh :
Webster’s Geographical Dictionary. Rv ed. Spring field, Mass: G& C Merriam
Company, 1972.
Buku perjalanan adalah buku panduan untuk
pelancong/ turis yang memberikan informasi mengenai kota, negara atau kawasan,
ataupun buku sejenis mengenai sebuah gedung, monument bersejarah, museum, dan
sebagainya. Contoh: Panduan Wisata Bali.
g.
Direktori
Direktori adalah daftar tokoh atau organisasi
atau lembaga yang disusun secara sistematik, biasnya menurut abjad atau susunan
kelas/ subjek dan memberikan data mengenai nama, alamat, afilasi,
kegiatan.Contoh : Directory of special Libraries in Indonesia. Jakarta: PDII
LIPI,1985.
h.
Sumber Rujukan Mutakhir
Sumber rujukan mutakhir banyak manfaatnya
untuk menacari informasi mengenai negara ataupun perkembangan sebuah bidang
ilmu pengetahuan. Contoh: Facts on File: A Weekly World New Digest. New York:
Facts on file, 1940-Mingguan.
i.
Sumber Statistik
Selama ini terbitan statistik untuk Indonesia
didominasi terbitan Biro Pusat Statistik. Karena itu perpustakaan sebaiknya
mengoleksi terbitan Biro Pusat Statsitik mengingat langkanya terbitan lain
mengenai statistik Indonesia.Contoh : Statistik Indonesia. Jakarta: Biro Pusat
Statistik, 1950-Tahunan.
j.
Buku Panduan dan Pedoman (Manual)
Buku panduan (handbook) merupakan
kumpulan berbagai jenis informasi yang disusun secara padat dan siap pakai
khusus dalam sebuah bidang.Buku panduan dapat dibagi menjadi buku umum dan
khusus.Contoh : Guiness Book of World Record. London: Guiness book, tahunan.
Pedoman merupakan buku petunjuk bagaimana
melakukan tugas atau bagaimana mengoperasikan sebuah alat yang disertai dengan
penjelasan.Contoh : Panduan perwatan computer PC.
k.
Bibliografi
Bibliografi merupakan daftar tersusun rapi
yang memuat sumber priter atau sumber lain mengenai subjek atau tokoh tertentu.
Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui eksitensi sebuah dokumen
atau mengidentifikasi sebuah dokumen atau bahan pustaka lain sesuai dengan
kegiatannya.Contoh : Bibliografi Nasional Indonesia-Terbitan perpustakaan
Nasional RI
D. Bimbingan
Pemanfaatan Perpustakaan
Tujuan layanan bimbingan pemanfaatan
perpustakaanadalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan
semua bentuk sarana layanan dengan mudah. Pada umumnya bimbingan pemanfaatan
diberikan terhadap anggota baru. Bimbingan pemanfaatan perpustakaan dilakukan
secara kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu, tenaga, dan dana.
Materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan
adalah sebagai berikut:
1.
Pengenalan terhadap denah perpustakaan yang mencakup ruangan-ruangan
yang ada di perpustakaan sampai pada pengguanaan ruangan tersebut.
2.
Peraturan perpustakaan, yang berisi hak dan kewajuban
anggota perpustakaan, serta sanksi bagi yang melanggar peraturan tersebut.
3.
Alat penelesuran informasi,seperti kartu katalog. Alat
penelusuran ini merupakan wakil koleksi riil yang ada di perpustakaan.
4.
Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan
5.
Pengenalan terhadap penempatan koleksi
6.
Pengenalan terhadap ruang baca
1.
Bimbingan Penelusuran Informasi
Pada umumnya bimbingan penelusuran informasi
atau pencarian informasi di perpustakaan dilakukan kepada pemakai perpustakaan
yang mengalami kesulitan dalam menemukan atau mencari informasi tertentu.
Secara umum sarana penelusuran informasi yang sering digunakan di perpustakaan
adalah sebagai berikut:
a.
Kartu katalog
b.
Indeks artikel
c.
Abstrak/sari karangan
d.
Bibliografi
e.
Penelusuran pada pangkalan data secara terpasang (online
data base)
f.
Penelusuran informasi melalui internet
2.
Rambu-rambu di perpustakaan
Macam rambu-rambu perpustakaan meliputi
rambu-rambu tentang petunjuk bagian tertentu, rambu-rambu tentang tempat
penempatan jenis koleksi tertentu, rambu-rambu tentang kelompok nomor kelas
tertentu dari koleksi perpustakaan. Rambu-rambu perpustakaan secara tertulis
dimaksudkan untuk memudahkan pengunjung perpustakaan dalam memanfaatkan semua
saran dan prasarana yang tersedia di perpustakaan. Berikut ini beberapa contoh
rambu-rambu yang bisa digunakan di
perpustakaan:
1.
Informasi Umum
Jam Buka Perpustakaan, Urinor Pria, Urinor Wanita, Pintu
Masuk, Pintu Keluar.
2.
Tentang Tempat
Tata Usaha Perpustakaan, Kepala Perpustakaan, Ruang Baca,
Ruang Audio Visual, Ruang Internet, Penitipan Tas, Denah Perpustakaan.
3.
Tentang Alat Penelusuran Informasi
Katalog Perpustakaan, Katalog Subyek, Katalog Pengarang,
Katalog Judul, Katalog Majalah, Katalog Online.
4.
Tentang Layanan Perpustakaan
Layanan Sirkulasi, Layanan Majalah, Layanan Rujukan.
5.
Tentang Penempatan Koleksi
Bagian Majalah, Koleksi no 001 sd. 300 dst, Tempat Buku
Yang Selesai Dibaca, Buku Baru.
6.
Tentang Peringatan
Harap Tenang, Tas Dilarang Dibawa Masuk.