Selasa, 19 Mei 2015

BerKarya



TERSENYUMLAH

Setiap orang pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan. Ada masa sulit dalam berumah tangga, kehidupan karir, kesehatan, atau kehidupan pribadi yang diguncang badai. Kebanyakan juga setuju kalau masa-masa sulit ini bukanlah keadaan yang diinginkan. Sebagian orang bahkan berdoa, agar sejarang mungkin digoda oleh keadaan-keadaan sulit. Sebagian lagi yang dihinggapi oleh kemewahan hidup ala anak-anak kecil, mau membuang jauh-jauh, atau lari sekencangkencangnya dari godaan hidup sulit. Akan tetapi, sekencang apapun kita menjauh dari kesulitan, ia tetap akan menyentuh badan dan jiwa ini di waktu-waktu ketika ia harus datang berkunjung. Rumus besi kehidupan seperti ini, memang berlaku pada semua manusia, bahkan juga berlaku untuk seorang raja dan penguasa yang paling berkuasa sekalipun. Sadar akan hal inilah, saya sering mendidik diri untuk ikhlas ketika kesulitan datang berkunjung. Syukur-syukur bisa tersenyum memeluk kesulitan. Tidak dibuat sakit dan frustrasi saja saya sudah sangat bersyukur. Pelukan-pelukan kebijakan seperti inilah yang datang ketika sang hidup sempat membanting dari sebuah ketinggian. Sakit memang, tapi karena ia sudah saatnya datang berkunjung, dan kita tidak punya pilihan lain terkecuali membukakan pintu rumah kehidupan, maka seterpaksa apapun hanya keikhlasanlah satu-satunya modal berguna dalam hal ini.
Senyum penerimaan terhadap kesulitan memang terasa kecut di bibir. Dan sebagaimana logam yang sedang dibuat menjadi patung indah, kesulitan memang terasa seperti semprotan panasnya api mesin las, dihajar oleh palu besar, kencangnya cubitan tang, menyakitkannya goresan-goresan amplas kasar, atau malah tidak enaknya bau cat yang menyelimuti selu! ruh badan patung logam. Semua tahu, kalau badan dan jiwa ini kemudian akan menjadi 'patung logam' yang lebih indah dari sebelumnya. Tetapi tetap saja ada sisa-sisa ketakutan - dan bahkan mungkin trauma - yang membuat kita manusia menghindar dari kesulitan.
Cuma selebar apapun goresan luka yang dibuat oleh kesulitan, ada mahluk yang amat berguna dan amat dibutuhkan dalam pengalaman-pengalaman menyakitkan ini, ia bernama sahabat. Tidak semua sahabat fasih memberikan nasehat. Tetapi dengan kesediaannya untuk mendengar, sinaran mata yang berisi empati, kesediaan untuk menjaga rahasia, sahabat menjadi permata berlian yang amat berguna dalam keadaan-keadaan ini.


Selasa, 28 April 2015

Artikel Ku



The Leaders Are The Readers

Para pemimpin adalah para pembaca. Ya memang benar. Kita melihat presiden pertama Indonesia, bapak Soekarno memiliki banyak buku bacaan, baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa asing. Dengan melihat pemimpin umat manusia khususnya umat muslim yaitu Nabi Muhammad sendiri juga suka membaca. Ya, membaca Al-Qur’an. Bukan buku-buku yang sering kita baca apalagi novel. Selain itu membaca memiliki arti luas. Bisa membaca alam semesta, membaca fenomena alam, penciptaan langit dan bumi, proses terjadinya manusia, membaca karakter, strategi musuh, segment pasar dan lain sebagainya.
Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang menunjukkan tentang ilmu astronomi, geografi, fisika, kimia, dan lain-lain. Semua itu dapat dilihat kebenarannya dapat dibuktikan pada era sekarang oleh para ahli dengan peralatan canggih. Jadi, kita harus rajin membaca dengan membaca dengan niat karena Allah.
Oh ya.. contohnya tentang membaca, kalau mau ke toilet, kita pasti baca dulu untu pria atau wanita. Kalau minum obat? Biasanya baca dulu aturan pakainya. Jadi kita harus membiasakan selalu untuk membaca agar kita mengetahui keadaan. Dengan membaca kita bisa menjadi pemimpin yang baik, pemimpin diri sendiri atau untuk orang lain.
Menurut Dr. ‘Aidh bin Abdullah Al-Qorny dalam buku best sellernya “La Tahzan” bahwa manfaat membaca diantaranya yaitu:
1. Membaca dapat menghilangkan kecemasan dan kegundahan
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Membaca dapat membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berfikir.
5. Dengan membaca dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
6. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu.
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
8. Membaca dapat membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamtkan waktunya agar tidak sia-sia.
9. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika membaca buku-buku yang bermanfaat. Dengan kita membaca, seseorang bisa mengusai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat. Lebih lanjut bisa meningkatkan kemampuannya untuk meyerap konsep dan utnuk memahami apa yang tersirat.

Artikel Ku



INDAHNYA MENGHAFAL FIRMAN-MU YA RABB

Mensyukuri anugerah Allah adalah sebuah keniscayaan manusia sebagai hamba Allah. Allah memberikan anugerah kepada hambanya sesuai takaran takdir yang dibarengi dengan ikhtiar maksimal. Oleh karenanya, kadar karunia yang Allah berikan kepada hambanya berbeda-beda satu sama lain. Maka sebaiknya banyak bersyukur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Memanfaatkan waktu diantaranya dengan belajar dan menghafal Al-Qur'an. Menghafal firman Allah bisa disebut dengan menghafal al-Qur’an selama ini identik dengan aktifitas para santri yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren, tidak hanya di dunia pensantren bahkan orang umum juga banyak yang menghafal Qur’an. Setelah kita mampu akan menghafal firman Allah maka kita harus bisa menjaga hafalan tersebut. Memang menjaga hafalan Al-Qur’an lebih berat ketimbang menghafalnya dari nol, namun jangan berkecil hati bahwa bila niat kita baik, ikhlas karena Allah, insya Allah Dia akan membimbing kita dalam menghafal dan menjaga kitab sucinya. kalau Allah ridha kepada kita, maka kemudahan-kemudahan yang akan kita dapati. Berikut adalah beberapa Tips untuk menjaga hafalan Al-Qur’an, semoga bermanfaat buat anda khususnya dan buat kita semua yang memiliki tekad yang kuat dalam menghafalkan Al-Qur’an :  
a.  Pengaturan waktu
Pandai mengatur waktu akan dapat membantu seorang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya. Mengatur waktu untuk mengulang-ulang hafalan yang senantiasa terus berkelanjutan, harus terus dilakukan oleh seorang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan melewatkan waktu tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat. Rasulullah SAW telah memperingatkan, bahwa hafalan Al-Qur’an akan lebih cepat hilang  dan lepas bila dibandingkan dengan seekor onta yang terikat kuat apa bila dia tidak selalu mengulang-ulang hafalannya tersebut.
b.  Menyediakan waktu khusus
Dalam proses muraja’ah (mengulang) hafalan, seorang penghafal Al-Qur’an harus menyediakan waktu khusus, misalnya sebelum atau sesudah subuh, sebelum tidur, sebelum dan sesudah shalar fardhu.
c.  Wirid Al-Qur’an
Selain menyediakan waktu khusus, seorang penghafal Al-Qur’an harus memperbanyak tilawah, dia harus memiliki wirid Al-Qur’an yang rutin dia lakukan setiap hari.
d.  Mengajarkan orang lain
Salah satu cara yang paling efektif dalam menjaga hafalan adalah mengajarkan orang lain, karena pada saat mendengarkan hafalan muridnya, maka secara tidak langsung dia sedang mengulang-ulang hafalan. 
e.  Mendengarkan bacaan orang lain
Banyak mendengar akan memudahkan kita menghafal, cepat hafal, selain sering membaca juga karena sering mendengar bacaan orang lain.
f.   Membiasakan membaca tanpa melihat Mushaf
Biasakan mengulang hafalan tanpa melihat mushaf, karena bila mana membaca hafalan selalu melihat mushaf maka akan ada ketergantung selalu ingin melihatnya. Kecuali apa bila anda sudah tidak dapat melanjutkan bacaan, maka boleh anda melihat mushaf.
g.  Menjauhi kemaksiatan
Jiwa yang selalu berlumuran kemaksiatan dan dosa, sulit untuk menerima cahaya Al-Qur’an, hati yang tertutup disebabkan dosa-dosa yang senantiasa dilakukannya, tidak mudah menerima kebaikan, mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an.


Selasa, 14 April 2015

Resume Manajemen Perpustakaan dan Pusat Sumber Belajar

MANAJEMEN LAYANAN PERPUSTAKAAN
RESUME
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan dan Pusat Sumber Belajar
yang diampu oleh Miswan, SIP, M. Ag.


 












DisusunOleh:

Min KhatulMaula                       (123311026)








FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2015

MANAJEMEN LAYANAN PERPUSTAKAAN

A.      Hakikat, Sistem, dan Jenis Layanan Perpustakaan
Bagian layanan perpustakaan merupakan bagian perpustakaan yang langsung berhubungan dengan pemakai dan merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan perpustakaan. Sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, bagian layanan berhubungan langsung dengan pemakai. Baik buruknya citra perpustakaan juga ditentukan oleh bagian ini. Apabila layanan yang diberikan berjalan dengan baik, maka citra perpustakaan juga akan terlihat baik. Sebaliknya, jika pelayanan yang diberikan berjalan dengan kurang baik, maka citra perpustakaan juga akan kurang baik pula.
1.         Hakikat dan Asas Layanan
Pada awalnya yang dimaksud dengan layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya. Orientasi seperti ini saat ini telah ditinggalkan oleh perpustakaan. Saat ini perpustakaan secara aktif dan proaktif selalu menawarkan segala bentuk koleksi yang dimiliki kepada masyarakat yang dilayaninya. Perpustakaan juga berusaha mengantisipasi kemungkinan bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pemakai samapi pada penyiapan perangkat yang diperlukan untuk memudahkan penemuan kembali informasi yang dimiliki.
Hakikat layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang hal-hal berikut:
a.         Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik dimanfaatkan di dalam ataupun di luar perpustakaan
b.        Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan yang merujuk pada kebenaran sebuah informasi.
Kegiatan layanan perpustakaan juga harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.         Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan
b.        Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata, dan memandang pemakai perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual
c.         Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan
d.        Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan factor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.
Agar fungsi layanan perpustakaan dapat tercapai secara maksimal, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a.         Adanya iklim kondusif untuk menciptakan minat baca dan kebiasaan membaca
b.        Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pemakai perpustakaan
c.         Perpustakaan diselenggarakan dengan teratur dan diorganisir secara baik
d.        Pemakai mengetahui cara-cara pemanfaatan perpustakaan dengan baik
e.         Adanya pustakawan atau tenaga perpustakaan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan bidang kepustakawanan yang memadai.
2.         Sistem Layanan Perpustakaan
Secara umum sistem layanan perpustakaan dibagi menjadi 2, yaitu sistem layanan tertutup dan sistem layanan terbuka. Kedua sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk:
a.         Mengamankan koleksi perpustakaan serta menghindari atau menekan terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan.
b.        Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan dan berapa yang sedang dipinjamnya.
c.         Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang dipinjam (keluar sementara dari koleksi perpustakaan).
Pemilihan sistem layanan terbuka atau sistemlayanan tertutup tergantung dari beberapa faktor, seperti:
a.         Pertimbangan tingkat keselamatan koleksi perpustakaan
b.        Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi
c.         Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pemakai, dan jumlah koleksi.
d.        Luas gedung perpustakaan
e.         Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan.
Berikut ini penjelasan singkat dari masing-masing sistem layanan perpustakaan:
a.         Layanan Sistem Tertutup
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan.
Kelebihan sistem layanan ini adalah:
1)        jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapiannya
2)        kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka dapat ditekan
3)        ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena lalu lintas manusia/mobilitias petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah
4)        sistem ini sangat sesuai untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan.
Sedangkan kekurangannya adalah:
1)        dalam menemukan bahan pustaka pemakai hanya dapat mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman
2)        judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku
3)        pemakai tidak mungkin melakukan browsing di jajaran rak
4)        jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relatif terbatas, maka petugas akan kesulitan untuk memenuhi permintaan pemakai.
b.        Layanan Sistem Terbuka
Layanan sistem terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan, dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan.
Kelebihan sistem ini adalah:
1)        pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi
2)        pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan
3)        pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak diketemukan
4)        dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambilkan bahan pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.
Sedangkan kekurangan nsistem ini adalah:
1)        ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena buku tidak dikembalikan lagi secara tepat oleh pemakai
2)        kemungkinan hilangnya buku relative besar
3)        memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas/mobilitas pemakai lebih leluasa
4)        membutuhkan keamanan  yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.
3.         Jenis Layanan Perpustakaan
Beberapa jenis layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:
a.         Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi)
Layanan peminjaman bahan pustaka adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
b.        Layanan referensi
Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat.
c.         Layanan ruang baca
Layanan ruang baca adlah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.
Selain itu, beberapa perpustakaan juga memberikan layanan dalam bentuk lain, seperti:
a.         Layanan Audio Visual (AV)
Layanan ini khusus melayani bahan AV. Layanan ini meliputi peminjaman dan pemutaran film, video, slide, atau filmstrip.
b.        Layanan bercerita
Layanan sering ditemui di perpustakaan SD dan TK dan dilakukan secara terjadwal.
c.         Layanan jasa dokumentasi
Layanan ini berupa penyediaan dokumen yang diperlukan oleh pengunkung, seperti terbitan pemerintah, serta peraturan perundangan yang dikumpulkan oleh perpustakaan.
d.        Layanan jasa informasi
Pengguna perpustakaan terkadang hanya membutuhkan informasi tertentu, dan layanan ini dapat melalui tatap muka atau alat komunikasi lain seperti telepon.
e.         Layanan terjemahan
Layanan ini biasa terdapat di perguruan tinggi.
f.         Layanan jasa silang layan
Layanan ini disebut juga  dengan pinjam antar perpustakaan. Perpustakaan dapat membantu pengguna mencari koleksi yang tidak dimilik oleh perpustakaan tersebut dengan cara menghubungi perpustakaan lain.
g.        Layanan pembendelan dan perbaikan buku
Layanan ini bertugas untuk memperbaiki jilidan buku yang rusak.

B.       Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi atau layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka adalah satu kegiatan di perpustakaan yang melayani pemindahan dan pengembalian buku.Layanan pengembalian dan peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilakuakan oleh hampir semua perpustakaan.Layanan inilah yang sebenarnya merupakan denyut dari semua kegiatan perpustakaan, karena kegiatan layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka merupakan jasa layanan yang secara langsung bisa dirasaakana oleh pemakai perpustakaan.Keberhasilan sebuah perpustakaan salah satunaya diukur samapai seberapa jauh layanan sirkulasi tadi dapat memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan.
Menurut Sulistiyo-Basuki, bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung perpustakaan khususnya dalam hal berikut ini.
1.         Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan.
2.         Pendaftaran anggota perpustakaan.
3.         Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.
4.         Memberiakan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan peminjaman.
5.         Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan peminjaman.
6.         Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota.
7.         Membuat statistik sirkulasi.
8.         Penataan koleksi dijajaran/rak.

1.         Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
Dalam kegiatan pelayanan kepada pemakai maka tata tertib pepustakaan harus terlebih dahulu disiapkan, sebelum layanan tersebut dijalankan.Tujuannya untuk menjamin kepastian, dan menjamin hak dan kewajiban setiap anggota perpustakaan. Isi tata tertib adalah sebagai berikut :
a.         Ketentuan tentang jam buka dan hari buka perpustakaan dan peminjaman harus tegas.
b.        Melihat keadaan koleksi dan pemakai.
c.         Peraturan perbedaan antar koleksi tertentu.
d.        Persayratan menjadi anggota perpustakaan perlu dinyatakan dengan jelas.
e.         Memberi sanksi-sanksi terhadap pelanggaran harus dinyatakan dengan jelas.
f.         Ketentuan tata tertib untuk pemakai atau pengunjung perpustakaan perlu dinyatakan dengan jelas.
2.         Sistem Peminjaman
Sistem peminjaman untuk tiap-tiap  perpustakaan tidak sama tergantung dari kondisi masing-masing perpustakaan. Sehingga perpustakaan selalu mengembangkan sistem peminjaman yang paling sesuai dengen keperluan perpustakaannya.Metode peminjaman seringkali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi.Setiap sistem yang dipilih dapat diterapkan secara efektif diperpustakaan. Keefektifan ini dapat dilihat dari kecepatan layanan sirkulasi.
3.         Macam sistem sirkulasi
a.         Sistem buku besar
Sistem buku besar adalah setiap peminjam mendapat satu halaman atau lebih dalam buku besar, disertai nama indek peminjam pada bagian akhir buku besar atau menganut register.

b.        Bentuk NCR (No Carbon Required)
Pada sistem ini, peminjam perlu mengisi formulir peminjaman, lengkap dengan nama, alamat, nama pengarang, judul, nomor klasifikasi, dan nomor induk pada formulir peminjaman.
c.         Sistem Book Issue Card (BIC)
Ada dua Variasi sistem BIC, masing-masing menggunakan kartu berukuran 7,5 x 12,5 cm. Pada sistem pertama, pada bagian atas kartu tertulis kata “pengarang” dan “judul”. Pada bagian sebelah bawah “pengarang” dan “judul” di tulis kolom “tanggal” dan “peminjaman”. Bila buku dipinjam maka kartu di cabut, kemudian pada kolom “tanggal” ditulis tanggal harus kembali sedangkan pada kolom “peminjaman” ditulis nama peminjam. Label tanggal diberikan stempel tanggal pengembalian. Kartu BIC kemudian dijajar menurut pengarang.Bila buku kembali, kartu dimasukkan ke kantong buku.Metode tidak membatasi berapa banyak buku yang boleh dipinjam oleh seorang anggota.Versi kedua menggunakan kartu anggota.Di bagian atas tercetak keterangan “nama” dan “jenis koleksi”. Kolom itu akan diisi oleh petugas dengan nama dan kelas murid peminjam. Di bagian bawah tertera kolom “tanggal” dan “buku” yang diisi pada waktu peminjaman.Yang diisikan ialah tanggal harus kembali dan judul buku yang dipinjam. Tujuan variasi kedu ialah mengetahui buku apa saja yang dipinjam seorang siswa.
d.        Sistem Browne
Sistem ini mula-mula digunakan di Inggris. Setiap anggota perpustakaan  memperoleh tiket pembaca, jumlahnya sesuai dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh anggota perpustakaan. Jumlah buku yang boleh dipinjam seorang anggota perpustakaan bervariasi, tergantung pada kebijakan masing-masing perpustakaan.Tiket anggota berisi nomor anggota nama, serta alamat diketik pada masing-masing tiket. Tiket pembaca berbentuk kantong.
Untuk mendampingi tiket buku diperlukan kartu buku,berisi nomer panggil, nomor induk, pengarang, judul, edisi,dan tahun terbit. Kartu buku ini dimasukkan kedalam kantong buku, diletakkan pada bagian akhir buku di sebelah dalam sudut kiri bawah.
Label tanggal atau slip tanggal diletakkan di bagian akhir buku, lazimnya berhadap-hadapan dengan kantong buku. Dapat pula peletakkan slip tanggal dilakukan pada fly leaf  yaitu bagian buku yang berhadapan dengan kulit belakang. Pada slip tanggal dituliskan nomor induk serta nomor panggil.
Langkah peminjaman dalam sistem bowne :
1)        peminjam menyerahkan buku yang akan dipinjam keloket sirkulasi sambil menyerahkan tiket anggota sesuai dengan jumlah buku yang akan dipinjam.
2)        petugas mencabut kartu buku dari kantong buku.
3)        kartu buku dimasukkan ke tiket pembaca.
4)        petugas memberi setempel buku kembali pada slip tanggal.
5)        kantong buku kemudian disusun menurut tangggal harus kembali
6)        apabila pada tanggal kembali yang sama terdapat berbagai kantong buku maka kantong buku disususn menurut nomer panggil
7)        proses peminjaman selesai buku boleh dipinjam oleh pengguna
Langkah pengembalian dalam sistem browne :
1)        anggota mengembalikan buku yang dipinjam nya
2)        petugas melihat tanggal buku kembali
3)        kartu buku dicari berdasarkan tanggal pada slip tanggal serta rincian identifikasi buku yang lain
4)        sedangkan kartu buku dimasukkan lagi kekantong
5)        tiket buku kemudian dikembalikan pada anggota
Kebaikan sistem brawn :
1)        sederhana
2)        ekonomis
3)        dapat mengetahui likasi buku yang dippinjam setiap saat
4)        memudahkan penandonan, bila diajarkan secara bena
5)        jumlah buku yang dipinjamkan pada setriap anggot dapat dikontrol
6)        tidak ada penundaan ketika buku dikembalikan ke sirkulasi kemudian kerak
7)        kartu anggota ditangan pembaca ini membuktikan bahwa buku sudah dikembalikan.
Kerugian sistem brown :
1)        makan waktu karena penjajaran secaa manual
2)        sangat mungkin terjadi kesalahan waktu penjajaran dan pengembalian
3)        perlu tenaga untuk menangani meja sirkulasi ditambah dengan laci kartu
4)        ada kemungkinan kekeliruan laci kartu
5)        peminjaman makan waktu yang lama oleh karena itu mungkin saja terjadi antrian yang panjang
e.         Sistem Newark
Dalam sistem ini anggota perpustakaan memperolah kartu bukti peminjaman. Kartu peminjaman berisi nama, alamat, no pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu anggota, tanda tangan anggota serta kolom tanggal pinjam, dan tanggal kembali. Kartu bukti pemuinjaman tersebut disimpandibagian pemiinjaman. Sistem mewark menggunakan kartu buku,kantong buku, serta selip tanggal kembali. Kartu buku berisi keterangan mengenai buku, termasuk nomor pnggil, pengarang, judul, no induk beserta kolom untuk tanggal harus kembali, dan nama peminjam atau tanda tangan peminjam, kadsang kadang disertai no registrasi.
Kantong buku merupakan kantong yang dilekatkan dibagian akhir buku, pada  fly leaf. Dikantong buku lazimnya diketikkan nama pengarang,  judul, serta nomor induk.Selip tanggal dilekatkan dibagian dalam buku pada bagiaan akhir buku, khususnya pada bagian yang berhadapan akhir buku. Bagian ini dikenal dengan namafly leaf. slip tanggal berisi nomor panggil, no induk, dan kolom tanggal peminjaman. Kadang-kadang pada slip tanggal terdapat peraturan mengenai denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.
Perlengkapan peminjaman dalam sistem Newark
1)        kartu bukti peminjaman
2)        kartu buku
3)        kantong buku
4)        slip tanggal kembali
5)        stempel kembali dengan ukuran 0,5 cm x 1,5 cm
6)        seetempel perpanjangan (ukuran sama dengan setempel kembali)
7)        setempel tanggal yang bisa diubah setiap kali
8)        hantalan tinta
Proses administrasi peminjaman pada sistem Newark
1)        pengguna perpustakaanmembawa buku yang akan dipinjamnya beserta kartu anggota ke meja sirkulasi
2)        petugas menulis nomor anggota pada kartu buku dan slip tanggal kembali
3)        petugas sirrkulasi mengcap tanggal pengembalian pada kartu bukti peminjaman, slip tanggal, dan kartu buku
4)        anggota diminta memberi paraf atau tanda tangan dikartu bukti peminjaman
5)        buku diserahkan ke peminjam, dan kartubukti pinjam disimpan bagian sirkulasi
6)        kartu buku kemudian dijajarkan menurut tanggal harus kembali
7)        bila terdapat kartu buku dengan tanggal harus kembali yang sama maka kartu buku disusun menurut nomor klasifikasi.
Proses administrasi pengembalian pada sistem Newark
1)        pengguna mengembalikan buku di meja sirkulasi dan menunjukkan kartu anggota
2)        petugas mencari kartu bukti peminjaman berdasarkan nama peminjam
3)        petugas memeriksa tanggl harus kembali yang tertera di slip tanggal.
4)        petugas mencabut kartu buku yang berada di sebuah jajaran yang ada di meja sirkulasi
5)        pencabutan kartu buku berdasarkan tanggal harus kembali yang tertera di kelompok tanggal yang sesuai
6)        tanggal harus kembali yang tertera dikartu bukti peminjaman dan melakukan tanggal pengecapan pengembalian
7)        bila pengembalian buku terlambat , si peminjam diharuskan membayar denda, kartu anggota kemudian dikembalikaan pada anggota
8)        petugas mencari kartu buku dalam jajaran berdasarkan urutan tanggal pengembalian buku
9)        kartu buku dimasukkan kembali kedalam kantong buku
10)    buku selanjutnya disatukan pada bagian buku yang baru dikembalikan
11)    buku ditata kembali dijajaran koleksi
Bilamana ada anggota yang ingin meminjam sebuah buku namun buku tersebut tengah dipinjam anggota lain maka, anggota dapat melakukan pemesanan tehadap buku tersebut.
Proses pemesanan buku:
1)        anggota memesan buku yang sedang dipinjam oleh pengguna lain melalui bon pemesanaan bahan pustaka
2)        petugas mengecek pada jajaran kartu tentang buku yang dipesan
3)        kartu buku diberi catatan dalam lembaraan kecil, bahwa akan dipesan oleh pengguna yang lain
4)        jika buku sudah dipesan oleh pengguna lain, maka peminjam tidak diperkenankan memperpanjang pinjamannya
5)        bila buku tersebut dikemnbalikan, petugas sirkulasi kemudian mengabarkan anggota pemesan bahwa buku telah dikembalikan
6)        pemberitahuan dapat dilakukan melalui surat atau telpon

C.      Layanan Referensi
1.         Pengertian Referensi
Kata referensi berasal dari dari bahasa Inggris reference dan merupakan kata kerja to refer yang artinya menujuk kepada. Buku reference adalah buku yang dapat memberikan keterangan tentang topic perkataan, tempat, peristiwa, data statistik, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referenci.Di perpustakaan biasanya buku-buku referensi dikumpulkan tersendiri dan disebut koleksi reference di ruang referensi.
Buku referensi memilki ciri-ciri sebagai berikut:
a.         Buku referensi ditujukan untuk keperluan konsultasi.
b.        Buku referensi tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa.
c.         Buku referensi sering memilki entri yang terpotong-potong.
d.        Di perpustakaan, buku referensi biasanya tidak dipinjamkan karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk konsultasi.
e.         Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh.

2.         Bentuk Penyajian Informasi
Judul sampul buku referensi sering kali menyesatkan sehingga sukar dijadikan patokan.Sebaliknya dengan halaman judul buku referensi, halaman ini mampu memberikan keterangan vital mengenai buku referensi. Lazimnya, buku referensi menyertakan indeks yang memuat daftar istilah atau nama atau nama geografis disertai acuan halaman atau jilid yang memuat informasi tersebut.
3.         Jenis-jenis Buku Referensi
a.         Kamus
Kamus berisi kata atau istiah yang digunakan dalam suatu subjek, profesi, yang disusun menurut tata susunan tertentu, biasanya menurut abjad yang disertai dengan makna, ejaan, ucapan, pemakaian, dan sejenisnya.Kamus dapat dibagi menjadi jenis-jenis seperti berikut ini.
1)        Kamus Bahasa
a)         Bahasa nasional artinya bahasa sebuah negara. Kamus bahasa nasional dapat dibagi lagi menjadi:
(1)   Etimologi artinya menunjukkan asal usul kata serta menelusuri perkembangan makna kata dalam masa-masa itu.
(2)   Mutakhir artinya hanya memberikan makna yang berlaku dewasa ini, misalnya kamus besar Indonesia.
b)         Dwibahasa artinya kamus yang memuat kata-kata dari satu bahasa namun memberikan makna atau sinonimnya dalam bahasa lain.
c)         Banyak bahasa artinya sebuah kamus yang memuat kata dari sebuah bahasa disertai padanannya dalam dua bahasa lain atau lebih.
2)        Kamus khusus
Merupakan kamus yang hanya mendaftar istilah yang lazim digunakan dalam sebuah bidang pengetahuan.Kamus ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok berupa:
a)         Internasional dan umum seperti Webster Biographical Dictionary (termasuk yang mati serta masih hidup ) dan The International Who’s Who hanya memuat biografi tokoh yang masih hidup saja.
b)        Nasional
c)         Umum, dapat dibagi lagi menjadi :
(1)     Mutakhir, hanya mencakup tokoh yang masih hidup saja, Contoh : Who’s Who.
(2)     Restrospektif, hanya memuat biogafi tokoh yang sudah meninggal saja, seperti Dictionary of National Biography dan Who’s Who.
(3)     Spesialis mencakup tokoh yang bergabung dalam profesi tertentu, bidang ilmu pengetahuan atau sastra tertentu dalam masyarakat.
Contoh: Apa dan siapa tokoh-tokoh music Indonesia.
b.        Ensiklopedia
Ensiklopedia merupakan cara rujukan cepat yang menyajikan informasi mengenai (a) setiap cabang ilmu pengetahuan atau (b) salah satu cabang ilmu pengetahuan. Contoh ensiklopedia :
1)        Umum-satu jilid
Adinegoro.Ensiklopedia umum dalam bahasa Indonesia. Djakarta: Bulan Bintang, 1954.
2)        Umum-lebih dari satu jilid
Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Van Hoeve, 1957 3 jilid
Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Ictisar, 1983
3)        Khusus
McCraw –Hill Encylopedia of science and Technology.5thed. New York: McGraw-Hill, 1986. 15 jilid.
c.         Sumber Biografi
Sumber biografi merupakan sumber informasi yang memberikan keterangan orang khususnya mengenai tanggal lahir dan kematian, kualifikasi, pendidikan, jabatan yang dipegang, dan sumbangann pada bidangnya, masyarakat, serta alamat. Saat ini di Indonesia telah terbit berbagai buku referensi yang memuat nama tokoh-tokoh Indonesia. Contoh : Biografi Adam Malik dan Biografi Soedono.
d.        Buku Tahunan
Buku tahunan merupakan terbitan tahunan berisi informasi mutakhir dalam bentuk deskriptif dan atau data statistik yang kadang-kadang terbatas pada sebuah subjek saja.Contoh : Kaleidoskop Indonesia tahun 1998.
e.         Almanak
Almanak hamper sama dengan buku tahunan tetapi memilki perbedaan tertentu. PengertianAlmanak mencakup dua :
1)        Terbitan tahunan berisi kalender atau penanggalan, kadang-kadang disertai dengan data astronomi dan informasi lain,
2)        Buku tahunan berisi statistika dan informasi lain kadang-kadang terbatas pada sebuah bidang saja.
Contoh : Whitaker’s Almanak, London: Whitaker, 1869-Tahunan.
World Almanac and Book of Facts. New Yrk: Newspaper Enterprise Association, 1868-tahunan.
f.         Sumber Geografis
Sumber referensi merupakan sumber yang dirancang khusus untuk informasi geografis. Termasuk dalam sumber geografis ialah gazetir, buku perjalanan, atlas, peta, dan globe (bola dunia). Gazetir merupakan kamus geografis mengenai tempat-tempat disusun menurut abjad.Contoh : Webster’s Geographical Dictionary. Rv ed. Spring field, Mass: G& C Merriam Company, 1972.
Buku perjalanan adalah buku panduan untuk pelancong/ turis yang memberikan informasi mengenai kota, negara atau kawasan, ataupun buku sejenis mengenai sebuah gedung, monument bersejarah, museum, dan sebagainya. Contoh: Panduan Wisata Bali.
g.        Direktori
Direktori adalah daftar tokoh atau organisasi atau lembaga yang disusun secara sistematik, biasnya menurut abjad atau susunan kelas/ subjek dan memberikan data mengenai nama, alamat, afilasi, kegiatan.Contoh : Directory of special Libraries in Indonesia. Jakarta: PDII LIPI,1985.
h.        Sumber Rujukan Mutakhir
Sumber rujukan mutakhir banyak manfaatnya untuk menacari informasi mengenai negara ataupun perkembangan sebuah bidang ilmu pengetahuan. Contoh: Facts on File: A Weekly World New Digest. New York: Facts on file, 1940-Mingguan.

i.          Sumber Statistik
Selama ini terbitan statistik untuk Indonesia didominasi terbitan Biro Pusat Statistik. Karena itu perpustakaan sebaiknya mengoleksi terbitan Biro Pusat Statsitik mengingat langkanya terbitan lain mengenai statistik Indonesia.Contoh : Statistik Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik, 1950-Tahunan.
j.          Buku Panduan dan Pedoman (Manual)
Buku panduan (handbook) merupakan kumpulan berbagai jenis informasi yang disusun secara padat dan siap pakai khusus dalam sebuah bidang.Buku panduan dapat dibagi menjadi buku umum dan khusus.Contoh : Guiness Book of World Record. London: Guiness book, tahunan.
Pedoman merupakan buku petunjuk bagaimana melakukan tugas atau bagaimana mengoperasikan sebuah alat yang disertai dengan penjelasan.Contoh : Panduan perwatan computer PC.
k.        Bibliografi
Bibliografi merupakan daftar tersusun rapi yang memuat sumber priter atau sumber lain mengenai subjek atau tokoh tertentu. Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui eksitensi sebuah dokumen atau mengidentifikasi sebuah dokumen atau bahan pustaka lain sesuai dengan kegiatannya.Contoh : Bibliografi Nasional Indonesia-Terbitan perpustakaan Nasional RI

D.      Bimbingan Pemanfaatan Perpustakaan
Tujuan layanan bimbingan pemanfaatan perpustakaanadalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana layanan dengan mudah. Pada umumnya bimbingan pemanfaatan diberikan terhadap anggota baru. Bimbingan pemanfaatan perpustakaan dilakukan secara kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu, tenaga, dan dana.
Materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1.         Pengenalan terhadap denah perpustakaan yang mencakup ruangan-ruangan yang ada di perpustakaan sampai pada pengguanaan ruangan tersebut.
2.         Peraturan perpustakaan, yang berisi hak dan kewajuban anggota perpustakaan, serta sanksi bagi yang melanggar peraturan tersebut.
3.         Alat penelesuran informasi,seperti kartu katalog. Alat penelusuran ini merupakan wakil koleksi riil yang ada di perpustakaan.
4.         Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan
5.         Pengenalan terhadap penempatan koleksi
6.         Pengenalan terhadap ruang baca

1.         Bimbingan Penelusuran Informasi
Pada umumnya bimbingan penelusuran informasi atau pencarian informasi di perpustakaan dilakukan kepada pemakai perpustakaan yang mengalami kesulitan dalam menemukan atau mencari informasi tertentu. Secara umum sarana penelusuran informasi yang sering digunakan di perpustakaan adalah sebagai berikut:
a.         Kartu katalog
b.        Indeks artikel
c.         Abstrak/sari karangan
d.        Bibliografi
e.         Penelusuran pada pangkalan data secara terpasang (online data base)
f.         Penelusuran informasi melalui internet
2.         Rambu-rambu di perpustakaan
Macam rambu-rambu perpustakaan meliputi rambu-rambu tentang petunjuk bagian tertentu, rambu-rambu tentang tempat penempatan jenis koleksi tertentu, rambu-rambu tentang kelompok nomor kelas tertentu dari koleksi perpustakaan. Rambu-rambu perpustakaan secara tertulis dimaksudkan untuk memudahkan pengunjung perpustakaan dalam memanfaatkan semua saran dan prasarana yang tersedia di perpustakaan. Berikut ini beberapa contoh rambu-rambu yang  bisa digunakan di perpustakaan:
1.        Informasi Umum
Jam Buka Perpustakaan, Urinor Pria, Urinor Wanita, Pintu Masuk, Pintu Keluar.
2.        Tentang Tempat
Tata Usaha Perpustakaan, Kepala Perpustakaan, Ruang Baca, Ruang Audio Visual, Ruang Internet, Penitipan Tas, Denah Perpustakaan.


3.        Tentang Alat Penelusuran Informasi
Katalog Perpustakaan, Katalog Subyek, Katalog Pengarang, Katalog Judul, Katalog Majalah, Katalog Online.
4.        Tentang Layanan Perpustakaan
Layanan Sirkulasi, Layanan Majalah, Layanan Rujukan.
5.        Tentang Penempatan Koleksi
Bagian Majalah, Koleksi no 001 sd. 300 dst, Tempat Buku Yang Selesai Dibaca, Buku Baru.
6.        Tentang Peringatan
Harap Tenang, Tas Dilarang Dibawa Masuk.